Tentang Bidang Kesenian

Bidang Kesenian di Mu'allimin sendiri menjadi salah satu bentuk jejak adanya SKM (Sinar Kaum Mu'allimin) sekaligus menjadi pembeda PR IPM Mu'allimin dengan pimpinan IPM yang lain, dimana pada umumnya Bidang Kesenian dilebur dengan Bidang Olahraga menjadi Bidang ASBO (Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga). Tapi karena sejak era SKM dulu Bidang Olahraga dan Kesenian dipisah, jadilah sampai sekarang untuk menjaga eksistensi jejak-jejak SKM maka kedua bidang ini tetap dipisah walaupun keberadaan organisasi SKM telah digantikan IPM. Pemisahan kedua bidang ini juga terjadi lantaran program kerja dari kedua bidang yang lumayan banyak serta memang ranahnya berbeda antara seni dan olahraga.

Bidang Kesenian periode 2014/2015 ini terdiri dari 6 personalia, tetap sama seperti periode sebelumnya, tak ada perubahan yang mencolok.

Berikut personalia Bidang Kesenian periode 2014/2015 :

Ketua Bidang

Muhammad Irfan Zaky Mubarrak

Sekretaris Bidang

Ahmad Fawwaz Al Islahi

Anggota Bidang

Ahmad Fikri Alwansyah

Muhammad Wildan Hamdani

Abyan Daffa Ulaa

Kamaluddin Arif Sa'dan Putra

Bidang Kesenian bertugas dan berkewajiban untuk membangun dan tetap mempertahankan keberadaan dan eksistensi jiwa kesenian di dalam diri siswa Mu'allimin. Karena manusia pasti membutuhkan adanya rasa seni untuk mewarnai kehidupannya, dalam hal ini Bidang Kesenian menjadi media antara Madrasah dan para siswa sendiri agar siswa tetap dapat melakukan aktivitas keseniannya dan pastinya dengan dukungan dari madrasah.

Dengan kondisi Mu'allimin yang merupakan madrasah dengan basicnya sebagai madrasah pondok-pesantren, Bidang Kesenian cukup kesulitan untuk melebarkan eksistensinya, karena tentu hanya kesenian dengan genre dan gaya tertentu saja yang boleh dikembangkan dan mendapat apresiasi serta dukungan penuh dari madrasah. Walaupun demikian, Bidang Kesenian selalu berjuang untuk bisa menjadi media dan penanggung jawab yang baik dan dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang eksistensi kesenian di Mu'allimin walaupun dengan segala keterbatasannya. Sampai saat ini keberadaan kesenian secara umum cukup terjaga, tetapi tidak begitu dengan kesenian daerah, inilah yang menjadi PR besar bagi Bidang Kesenian.