Muktamar XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang berlangsung di Samarinda Convention Hall, 12-16 November 2016 disambut baik Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang membuka kegiatan Muktamar.
Pembukaan Muktamar juga dihadiri Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyempatkan diri memetik Sampe, alat musik tradisional Suku Dayak Kaltim.
Dengan mengambil tema Menggerakkan Daya Kreatif Mendorong Generasi Berkemajuan, Haedar Nashir dalam sambutannya mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh IPM, dengan berbagai macam penghargaan yang telah dicapai selama ini, yang disebut Haedar bukanlah gampang untuk diraih.
Pimpiman Pusat Muhammadiyah percaya jika acara Muktamar kali ini akan makin mempererat dan mempertagas posisi peran IPM sebagai ujung tombak kaderisasi bangsa,
“Dari rahim IPM melahirkan generasi Indonesia berkelanjutan, karena IPM adanya bukan dengan retorika dan kata– kata. Tapi telah membuktikan kiprahnya dengan kerja yang cerdas untuk merintis, mempelopori dan menjadi bagian penting dari kepentingan strategis bangsa ini, yakni melahirkan generasi penerus Bangsa Indonesia, sebagaimana yang menjadi komitmen Muhammadiyah pada dekade terakhir ini,“ papar Haedar.

Menurut Haedar, pihaknya tahu persis IPM punya karakter yang dituntut ahlakul qarimah, sejak awal membangun spirit ahlak, adalah bagian dari gerak IPM. Mulai tingkat ranting hingga nasional, yang melahirkan kader IPM bersama Angkatan Muda Muhammdiyah punya watak dan integritas kuat, yakni kata sejalan dengan tindakan.
Karena saat ini, terang Haedar, bangsa ini memerlukan adab, bahkan pemerintah dengan pembinaan karakter melalui gerakan revolusi mental, dinilai sesungguhnya telah sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah khususnya IPM, di dalam membina karakter akhlak sejak usia dini.
“Dan itulah makna pendidikan yang sesungguhnya,” bebernya.
IPM dengan semangat literasi diharapkan pula oleh Haedar dapat mendidik anak bangsa menjadi cerdas dan berilmu. Terlebih saat ini dan masa depan bangsa Indonesia, dihadapkan pada tantangan persaingan dengan Bangsa-Bangsa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar