Pada setiap bulan Februari seperti sekarang ini, ada sebuah momentum yang selalu diperingati setiap tahunnya oleh para generasi muda yaitu hari Valentine atau hari kasih sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari.
Valentine's Day berasal dari nama seorang santo atau seseorang yang dianggap suci oleh kalangan Kristen di Temil, Italia. Dia dibunuh kaisar Romawi pada tanggal 14 Februari 270 M karena menolak meninggalkan ajaran Nasrani. Kemudian dia menulis surat untuk putrinya bertanggal 14 Februari yang kemudian ditetapkan sebagai Valentine's Day atau hari kasih sayang.
Saat ini banyak ABG muslim terkena penyakit ikut-ikutan ( taqlid / tasyabbuh ) pada budaya non Islam, termasuk pula dalam hal perayaan hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St. Valentine dan merupakan salah satu dari sekian macam hari raya kaum Nasrani. Padahal seharusnya kaum muslimin harus memiliki budaya dan identitas sendiri yang bersumber pada norma dan ajaran agamanya.
Setelah mengetahui bahwa Valentine's Day sama sekali tidak memiliki kaitan sejarah dengan Islam, maka menjadi tugas semua remaja Islam untuk menghindari dan tidak ikutan dalam sebuah budaya yang tidak bersumber dari ajarannya. Valentine's Day bukanlah simbol dan identitas remaja muslim karena ia merupakan hari raya kalangan remaja Kristen. Ada satu hadits yang sangat terkenal yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya,
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia menjadi bagian dari mereka." (HR. Abu Dawud)
Hadits ini mengisyaratkan bahwa meniru budaya religi orang lain yang tidak sesuai dengan tradisi Islam, memiliki resiko yang demikian tinggi sehingga orang tersebut dianggap sebagai bagian dari orang yang ditiru. (Msqin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar