Selasa, 12 Februari 2013
Kembalikan Jati Diriku!
Pada saat demam korea melanda, dunia menyambutnya dengan hangat. Remaja - ramaja di dunia mulai menggemari negeri gingseng itu, mulai dari budaya, industri hiburan, bahasa, teknologi hingga fashion. Mereka mengidolakan karena kehebatan - kehebatan yang dimilikinya. Indonesia pun tidak kalah cepat merespon. Remaja - remaja indonesia berbondong - bondong mengikuti tren budaya itu. Mereka meniru gaya berbusana, berbicara, menyukai drama-drama, artis, musik, dan berbagai macam lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa begitu labilnya para remaja Indonesia. Mereka lupa akan jati dirinya. Jati diri akan bangsanya yang dahulu disegani oleh bangsa – bangsa lainnya. Tapi itu hanyalah masa lalu. Budaya yang dikagumi hingga luar negeri itu mulai dilupakan oleh pemiliknya sendiri. Yang dahulu dibangga - banggakan hingga menarik para wisatawan mancanegara untuk mendatangi negeri surga ini, sudah lupa akan tuannya.
Budaya sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Indonesia, Negara yang kaya akan berbagai budaya daerahnya, yang membangun karakter suatu bangsa, tentunya harus dijaga serta dilestarikan. Yang memilii nilai - nilai luhur, menjunjung tinggi norma - norma masyarakat, perilaku - perilaku positif dalam keseharian, serta berbagai aturan yang baik tentunya harus diajarkan dan diterapkan pada remaja – remaja Indonesia yang kini sudah meninggalkannya.
Peran budaya sendiri adalah sebagai pembentukan karakter remaja. Karena remaja saat ini adalah generasi penerus bangsa yang kelak akan melanjutkan kepemimpinan. Kepemimpinan yang didasarkan pada budaya - budaya dalam bangsa itu sendiri pastinya akan relefan dengan masyarakat yang dipimpinnya. Tak terbayangkan jika Indonesia yang kaya akan budaya ini kelak akan memiliki kepemimpinan yang kacau, hanya dikarenakan oleh pada saat dahulu para remajanya tidak mempelajari bahkan menerapkan budaya daerahnya pada kehidupannya sehari-hari.
Kesimpulannya adalah, kita sebagai generasi muda harusnya memperjuangkan kelestarian budaya, lebih lebih menerapkannya serta menularkannya pada orang orang di sekitar kita. Budaya – budaya bangsa yang positif akan menimbulkan hasil yang baik kelak pada waktunya. Oleh karena itu, marilah kita lestarikan budaya asli bangsa kita, budaya bangsa Indonesia! (Emre daa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar