PR IPM Mu'allimin Abdi Menginspirasi Semangat Berinovasi

Tampilkan postingan dengan label 2016/2017. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2016/2017. Tampilkan semua postingan
Muktamar XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang berlangsung di Samarinda Convention Hall, 12-16 November 2016 disambut baik Ketua Umum  PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang membuka  kegiatan Muktamar.
Pembukaan Muktamar juga dihadiri Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyempatkan diri memetik Sampe, alat musik tradisional Suku Dayak Kaltim.
Dengan mengambil tema Menggerakkan Daya Kreatif Mendorong Generasi Berkemajuan,  Haedar Nashir dalam sambutannya mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh IPM,  dengan berbagai macam penghargaan yang  telah dicapai selama ini, yang disebut Haedar bukanlah gampang untuk diraih.
Pimpiman Pusat Muhammadiyah percaya jika acara Muktamar kali ini akan makin mempererat dan mempertagas posisi peran IPM sebagai ujung tombak kaderisasi bangsa,
“Dari rahim IPM melahirkan generasi Indonesia berkelanjutan, karena IPM adanya bukan dengan retorika dan kata– kata. Tapi telah membuktikan kiprahnya dengan kerja yang cerdas untuk merintis,  mempelopori dan menjadi bagian penting dari kepentingan strategis bangsa ini, yakni melahirkan generasi penerus Bangsa Indonesia, sebagaimana yang menjadi komitmen Muhammadiyah pada dekade terakhir ini,“  papar Haedar.

Menurut Haedar, pihaknya tahu persis IPM punya karakter yang  dituntut  ahlakul qarimah, sejak awal membangun spirit ahlak, adalah bagian dari gerak IPM. Mulai tingkat ranting hingga nasional, yang melahirkan kader IPM bersama Angkatan Muda Muhammdiyah punya watak dan integritas kuat, yakni  kata sejalan dengan tindakan.
Karena saat ini, terang Haedar, bangsa ini memerlukan adab, bahkan pemerintah dengan  pembinaan karakter melalui gerakan revolusi mental, dinilai sesungguhnya telah sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah khususnya IPM, di dalam membina karakter akhlak sejak usia dini.
“Dan itulah makna pendidikan yang sesungguhnya,” bebernya.
IPM dengan semangat literasi diharapkan pula oleh Haedar dapat mendidik anak bangsa menjadi  cerdas dan berilmu. Terlebih saat ini dan masa depan bangsa Indonesia, dihadapkan pada tantangan persaingan dengan Bangsa-Bangsa lain.
           Pada hari Kamis sampai Jumat tanggal 3-4 November 2016 telah dilaksanakan kegiatan Jejak Kader #2. Acara tersebut diikuti oleh seluruh santri kelas 2 tsanawiyah. Pembukaan Jejak Kader 2 dilaksanakan di Masjid Jami' Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta dan dibuka oleh Ipmawan Ahmad Ashim Muttaqin selaku perwakilan IPM. Selanjutnya acara diisi dengan briefing oleh panitia dan fasilitator.

            Seusai mendirikan ibadah sholat Maghrib, peserta dipersilahkan untuk makan malam di Lapangan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta secara berkelompok. Setelah itu paeserta mendirikan ibadah sholat Isya’ dan dilanjutkan dengan persiapan materi. Materi malam itu diisi oleh Kak Ramadhani Gafar dari PD IPM Kota Yogyakarta yang membahas tentang Perkaderan.


            Setelah materi selesai materi, peserta berkumpul dengan fasilitator masing-masing untuk melaksanakan SGD dan presentasi tentang materi tersebut. Acara dilanjutkan dengan ngobrol bareng bersama Kak Raju dan pemberangkatan kelompok untuk memulai perjalanan malam. Adapun kelompok yang terakhir berangkat pada pukul 23.30. 

            Pada perjalanan malam kali ini terdapat 8 pos yang berupa 7 pos materi dan 1 pos bayangan. Pos-pos tersebut ialah Pos Keislaman, Pos Kesenian, Pos Kemuhammadiyahan, Pos ke-IPM-an, Pos Kemualiminan, Pos Fisik dan Pos Perkaderan. Adapun tempat pemberhentian akhir ada di Masjid Gede Kauman.


            Acara terakhir ialah penutupan Jejak Kader 2 yang dilakukan setelah sholat Subuh di pelataran Masjid Gede Kauman. Acara Jejak Kader 1 ditutup oleh Ipmawan Racha Julian selaku Plt Ketua Umum PR IPM Muallimin periode 2016/2017.
Ada alasan pemerintah menetapkan 22 Oktober menjadi Hari Santri Nasional. Presiden RI Joko Widodo memaparkan besarnya peran santri bagi bangsa. Hal tersebut merujuk pada peristiwa bersejarah yang membawa bangsa Indoensia meraih kemerdekaan dari para penjajah.

Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatasnamakan NICA. KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwaMembela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu.

Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Jenderal Mallaby pun tewas  Para tokoh-tokoh besar yang punya andil itulah yang membuat pemerintah menilai hari santri penting ditetapkan.



Jokowi mengatakan mengingat peran historis para santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti K.H. Hasyim As’yari dari Nahdlatul Ulama, K.H. Ahmmad Dahlan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al-Irsyad dan Mas Abdul Rahman dari Matlaul Anwar serta mengingat pula 17 nama-nama perwira Pembela Tanah Air (Peta) yang berasal dari kalangan santri, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Sejarah mencatat, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa, melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan

Jokowi yakin, penetapan Hari Santri Nasional itu, tidak akan menimbulkan sekat-sekat sosial atau memicu polarisasi antara santri dengan nonsantri. Justru sebaliknya, akan memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal rasa cinta tanah air, memperkokoh integrasi bangsa, serta memperkuat tali persaudaraan.
"Penetapan hari santri nasional dilakukan agar kita selalu ingat untuk meneladani semangat jihad ke-Indonesiaan para pendahulu kita, semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air, semangat rela berkorban untuk bangsa dan negara," kata Jokowi.

Dengan mewarisi semangat itulah, kata Jokowi, para santri masa kini dan masa depan, baik yang di pesantren atau di luar pesantren dapat memperkuat jiwa religius keislaman sekaligus jiwa nasionalisme kebangsaan. Dengan mewarisi semangat itu, para santri juga akan ingat memperjuangkan kesejahteraan, memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan meningkatkan ilmu pengetahuan/teknologi demi kemajuan bangsa.

"Semangat ini adalah semangat menyatukan dalam keberagaman, semangat menjadi satu untuk Indonesia. Saya percaya dalam keragaman kita sebagai bangsa, baik keragaman suku, keragaman agama, maupun keragaman budaya melekat nilai-nilai untuk saling menghargai, saling menjaga toleransi, dan saling menguatkan tali persaudaraan antaranak bangsa," katanya.

Namun Muhammadiyah bersikap berbeda dalam menanggapi Hari Santri tersebut.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan Muhammadiyah keberatan dengan penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Muhammadiyah menilai penetapan Hari Santri Nasional dapat mengganggu ukhuwah umat Islam lewat polarisasi santri-nonsantri yang selama ini mulai mencair.

"Muhammadiyah secara resmi berkeberatan dengan Hari Santri," kata Haedar Nashir

Menurut Haedar, Muhammadiyah tidak ingin umat Islam makin terpolarisasi dalam kategorisasi santri dan nonsantri. Hari Santri akan menguatkan kesan eksklusif di tubuh umat dan bangsa. Padahal, selama ini santri-nonsantri makin mencair dan mengarah konvergensi. "Untuk apa membuat seremonial umat yang justru membuat kita terbelah," ujarnya. 

Apalagi, lanjut Haedar, hari yang dipilih sangat ekskusif dan milik satu kelompok Islam. Hal itu kian menambah kesenjangan yang berpotensi mengganggu ukhuwah umat Islam.

Haedar mengakuti pemerintah dan kelompok Islam bisa saja memaksakan diri menetapkan Hari Santri 22 Oktober karena memang memiliki otoritas. Namun, ia berharap pemerintah arif dalam mengayomi seluruh komponen bangsa.

Haedar menilai umat Islam masih memiliki banyak urusan strategis yang harus dipecahkan bersama.  "Hari besar Islam penting, tapi jauh lebih penting untuk mengagendakan pemecahan bersama sejumlah persoalan besar, seperti kemiskinan umat, ketertinggalan iptek, dan sebagainya. Energi jangan dihabiskan untuk hal-hal yang kontroversial dan kontraproduktif," kata Haedar menegaskan. (masaqin)
           Pada hari Kamis sampai Jumat tanggal 20-21 Oktober 2016 telah dilaksanakan kegiatan Jejak Kader #1. Acara tersebut diikuti oleh seluruh santri kelas 1 tsanawiyah. Pembukaan Jejak Kader 1 dilaksanakan di Aula Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta dan dibuka oleh Ustad Erik Tauvani Somae selaku perwakilan madrasah. Selanjutnya acara diisi dengan briefing oleh panitia dan fasilitator.

            Seusai mendirikan ibadah sholat Maghrib, peserta dipersilahkan untuk makan malam di Lapangan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta secara berkelompok. Setelah itu paeserta mendirikan ibadah sholat Isya’ dan dilanjutkan dengan persiapan materi. Materi malam itu diisi oleh Kak Nugi dari PD IPM Kota Yogyakarta yang membahas tentang Perkaderan.



            Setelah materi selesai materi, peserta berkumpul dengan fasilitator masing-masing untuk melaksanakan SGD dan presentasi tentang materi tersebut. Acara dilanjutkan dengan nonton bareng film Rudi Habibi dan pemberangkatan kelompok untuk memulai perjalanan malam. Adapun kelompok yang terakhir berangkat pada pukul 23.30.

            Pada perjalanan malam kali ini terdapat 8 pos yang berupa 7 pos materi dan 1 pos bayangan. Pos-pos tersebut ialah Pos Keislaman, Pos Kesenian, Pos Kemuhammadiyahan, Pos ke-IPM-an, Pos Kemualiminan, Pos Fisik dan Pos Perkaderan. Adapun tempat pemberhentian akhir ada di Masjid Gede Kauman.


            Acara terakhir ialah penutupan Jejak Kader 1 yang dilakukan setelah sholat Subuh di pelataran Masjid Gede Kauman. Acara Jejak Kader 1 ditutup oleh Ipmawan Wafiq Ulin Nuha selaku Ketua Umum PR IPM Muallimin periode 2016/2017.(rafly)

                Tampil di depan umum bukanlah suatu perkara yang mudah untuk di lakukan oleh banyak orang, tapi berbeda halnya dengan para santri madrasah muallimin yang sejak awal masa pengkaderanya sudah di biasakan  tampil di depan umum untuk mengasah kepercayaan dirinya. Salah satu kegiatan andalan dari PR IPM muallimin bidang kesenian untuk meningkatkan kepercayaan diri santri adalah dengan mengadakan pentas seni, berbeda dengan pentas seni dari periode-periode sebelumnya, yang biasanya diadakan secara besar-besaran dari kelas 1 sampain kelas 6, pentas seni yang Rabu kemarin(19/20) diadakan dikhususkan hanya untuk para santri kelas 1 sebagai permulaan,dan di susul dengan pentas seni khusus bagi kelas 2 dan seterusya. seluruh santri yang hadir dan tampil pada pentas seni pertama ini sepenuhnya dari para santri kelas 1, “ini adalah salah satu strategi dari bidang kesenian agar para santri kelas 1 mau dan berani tampil dimuka, karena hanya tampil di depan teman-teman sengakatanya, biasanya para santri kelas 1 dan dua akan takut dan canggung untuk tampil apabila di tonton oleh seluruh elemen santri dari kelas 1 sampai kelas 6” ujar sanulrizal salah satu staf bidang kesenian.

                Acara yang diadakan sejal pukul 08:00 sampai 10:30 diawali dengan sedikit canggung di awal, terlebih pada para santri yang tampil. Tepapi kecanggungan dan rasa gugup yang ada segera hilang pada pertengahan acara, dan mulai menjadi mariah dengan banyak tepuk tangan dan tawa ketika penampilan tiap santri berakhir, santri yang ingin tampil tidak dibatasi dan diper bolehkan untuk  menampilkan apa saja, beberapa santri tampil dengan menyanyikan sebuah lagu, bermain musik, puisi. Diacara ini juga bertujuan unutuk melihat bakat bakat yang dimiliki oleh para santri serta mengasah keterampilan tersebut. Ada beberapa penamilan yang tidak di duga duga yang ditampilkan oleh para santri seperti beat box, seni menirukan suara alat musik menggunakan mulut ini ternyata banyak diminati oleh para santri. Dan penampilan beat box juga lah yang memulai memeriahkan acara. Bahkan ada santri yang menampilkan stanup comedy sebanyak 3 anak.



                Tanpa kreatifitas dan kerja cerdas dari binga kesenian mungkin acara ini tidak dapat di laksanakan. Pada awalnya pentas seni direncanakan akan diadakan di aula madrasah, tetapi karena terlebih dahulu di gunakan untuk pelantikan Sobat Perpus Muallimin Junior pentas seni pun harus di pindahkan tempat pelaksanaannya, dari aula madrasah ke lapangan badminton asrama 1.


                Para panitia dari PR IPM Muallimin bidang kesenian berharap agar diadakanya acara pentas seni yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya ini dapat secara efektif meningkatkan kepercayaan diri Serta melatih kreatifitas santri madrasah muallimin. Dan panitia berencana untuk terus mengadakan acara pentas seni bagi para santri.




Jogja, 8 - 9 Oktober,PR IPM Muallimin telah menyelenggarkan Rapat Kerja pimpinan yang diselenggarakan di gedung aula Madrasah Muallimin Muhammadiyah.Diselenggarakannya RAKERPIM ini guna menyongsong masa Pimpinan yang baru setelah dilaksanakannya pelantikan pimpinan yang baru tepat pada tanggal 8 September yang lalu.

Dalam RAKERPIM kemarin, Ustadz Erik Tauvani Somae, selaku Kaur Perkaderan & Alumni membuka acara tersebut secara langsung.Dalam sambutannya Beliau juga menyampaikan bahwasannya PR IPM Muallimin merupakan miniatur dari Madrasah Muallimin Muhammadiyah, dan oleh karena itu pimpinan IPM Muallimin dharapkan menampakkan wujudnya yang baik dan berkesan bagi banyak pihak, demi menuju Muallimin yang berkemajuan, & beliau juga menambahkan dengan adanya banyak visi & misi Pimpinan Madrasah Muallimin yang baru PR IPM diharapkan dapat membantu Madrasah Muallimin agar dapat melesat lebih jauh lagi dari kacamata Internal Maupun External.


                Pada RAKEPIM kali ini Pengalaman pimpinan – pimpinan tahun lalu juga menjadi bahan koreksi yang baik bagi rekan IPMawan di periode  baru ini, dengan  menyadari bahwasannya berjuang bukanlah lagi karena suatu keadaan yang merpaksa, namun sudah menjadi suatu kebiasaan yang harus dimiliki oleh pimpinan PR IPM Muallimin & menjadi lebih baik merupakan hal yang baik dan harus diwujudkan, sehingga dalam RAKERPIM kali ini kami berusaha untuk memperbaiki seluruh program yang dikira tidak relevan untuk diwujudkan di Madrasah Muallimin, namun disamping itu seluruh pimpinan  juga berusaha untuk mewujudkan seluruh program kerja yang kiranya tak relevan untuk menjadi relevan.Hal ini didorong dengan semangat kami yang mana berusaha mewujudkan Muallimin Quantum To Be Better.


RAKERPIM kali ini, Alhamdulillah dapat dilaksanakan dengan lancar berkat dukungan dan ridho dari Allah SWT yang begitu besar dalam mewujudkan agenda awal periode ini.Meskipun di dalam RAKERPIM kemarin terjadi sedikit perdebatan alot di dalam sidang – sidang komisi, tapi itu semua itu diwujudkan untuk masa yang lebih baik dari tahun sebelum – sebelumnya.


                Pada penutupan RAKERPIM kali ini, langsung ditutup secara resmi oleh Pembina PR IPM Muallimin yang baru yaitu, Andrian Shiddiq sebelum beliau menutup secara resmi beliau menyampaikan sedikit kesan terhadap PR IPM Muallimin bahwasannya pimpinan IPM Muallimin  harus menjadi luar biasa, karena orang di luar sana tidak ada yang peduli dengan kemampuan pimpinan IPM, namun yang mereka pedulikan hanyalah status kalian sebagi pimpinan IPM yang mereka anggap telah siap untuk menghadapi situasi & kondisi  lingkungan masayarakat yang berbeda dan dimana pun.

                Tak lupa beliau juga selalu memberikan dorongan kepada kita untuk selalu menjadi yang terbaik,dan diakhiri dengan yel – yel, setelah menutup RAKERPIM PR IPM Muallimin periode 2016/2017. (anhar_muf)
Pada hari Kamis-Jum’at, 29-30 September 2016, telah dilaksanakan Upgrading Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta di Padhepokan Ahmad Dahlan, Godean, Yogyakarta. Adapun acara ini merupakan program kerja dari Ketua, Wafiq Ulinnuha dan diikuti oleh seluruh Ipmawan PR IPM Mu’allimin periode 2016/2017.

Hari pertama, merupakan hari keberangkatan peserta menuju lokasi, pemberangkatan dibagi menjadi 3 kloter mengingat transportasi menuju lokasi kurang mencukupi. Sesampainya disana, langsung dimulai dengan agenda pertama yakni pembukaan yang dibuka oleh Ustadz Dedik Fatkhul Anwar selaku perwakilan Madrasah. Selesai pembukaan, ada warming up yang diisi oleh Kak Nabhan Mudrik Alyaum, perwakilan dari PD IPM Kota Jogja dan alumni PR IPM Mu’allimin.

Pada pukul 20.00 WIB, dimulailah agenda yang kedua yakni Materi Spirit IPM yang diisi oleh Kak Jamalludin Kiroma Akhmad, alumni Mu’allimin dan mantan Pembina PR IPM Mu’allimin. Materi tersebut berjalan sangat seru dan penuh canda tawa karena Kak Jamal membawakan materinya dengan penuh humor walaupun sedikit serius. Beliau juga memaparkan gagasan-gagasan mengenai IPM Mu’allimin kedepannya.

Setelah materi pertama usai, dilanjutkan dengan agenda ketiga yakni Sharing Bareng Alumni, adapun alumni yang datang adalah Kak Nabhan Mudrik dan Kak Ramadhani Ghafar Utama, sharing ini berjalan santai karena keakraban para ipmawan dengan alumni yang mengisi. Sesi ini dipenuhi dengan tanya jawab mengenai hakekat IPM Mu’allimin sebenarnya. Setelah itu, barulah para ipmawan dipersilahkan untuk istirahat.





Keesokan harinya, pada jam 08.00 dimulailah materi kedua yakni Manajemen Komunikasi yang diisi oleh Kak Zalik yang dimana beliau juga alumni Mu’allimin. Sesi ini berjalan lancar karena semangat pagi para ipmawan yang sangat terlihat. Kemudian agenda dilanjutkan dengan istirahat serta persiapan sholat Jum’at. Sehabis Jum’atan, dilanjutkan dengan materi ketiga mengenai Manajemen Organisasi yang diisi oleh Mbak Annisa, pengisi merupakan alumni Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta.



Sore harinya merupakan agenda terakhir Upgrading IPM kali ini, yakni Satu Jam Bersama Pimpinan, pimpinan yang dimaksud disini merupakan pimpinan Madrasah Mu’allimin. Adapun undangan yang datang ialah Ustadz Dedik, Ustadz Alfian, Ustadz Lailan Arqom dan Ustadz Nayif Fairuza. Para direksi tersebut memaparkan visi dan misi Mu’allimin kedepannya yang diharapkan selaras dengan tujuan IPM Mu’allimin periode kali ini.


Tuntas Berakuntabilitas !
Selamat liburan semua, bagaimana libur kalian? Menyenangkan bukan. Haha. Dalam kesempatan yang santai ini, kami ingin berbagi informasi mengenai slogan IPM Mu'allimin periode 2016/2017, yaps, Tuntas Berakuntabilitas. Slogan yang singkat, padat, namun mempunyai arti yang luas dan sesuai dengan visi misi IPM Mu'allimin periode ini.



Tuntas, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian habis, tidak mengalir lagi, selesai secara menyeluruh, sempurna, menghabiskan, menyelesaikan semua. Adapun pengertian Akuntabilitas secara umum adalah pertanggung jawab atau keadaan untuk dipertanggung jawabkan, akuntabilitas juga dapat berarti berfungsinya seluruh komponen penggerak suatu perusahaan/organisasi sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing.

Dari dua kata tersebut, kami dapat memperoleh makna tersirat yang selaras dengan tujuan IPM periode 2016/2017 ini, Bahwasanya IPM dan Ipmawan, harus bekerja dan mengabdi secara tuntas, ikhlas, sampai tonggak kepemimpinan berganti, sampai periode 2016/2017 ini selesai. Tidak hanya bekerja saja, namun juga bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya, bertanggung jawab atas amanah yang diembannya, bertanggung jawab atas proses kaderisasi santri Madrasah Mu'allimin. 



Meskipun kami beranggotakan banyak, namun itu bukan jaminan untuk lancar. Berpikir sebelum melakukan, tapi tidak dipikirkan terlalu dalam. Tetap menjalani apa tugas dan kewajiban kami sebagai Ipmawan, jika salah harus bertanggung jawab. Yang penting semangat dan tetap Tuntas Berakuntabilitas !
Pada hari Ahad sampai dengan Senin, 11-12 September 2016, telah dilaksanakan Qurban dan Bakti Sosial Idhul Adha 1437 H di Dusun Sunyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Acara tersebut dilaksanakan oleh Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang bekerja sama dengan PR IPM Mu'allimin dan warga sekitar Dusun Sunyo.




Sebelumnya, pada malam takbiran, di Dusun Sunyo juga diadakan Tabligh Akbar yang diisi oleh Ust. Ikhwan Ahada, mantan direktur Madrasah Mu'allimin. Dalam acara tersebut, sangat terlihat antusiasme tinggi warga sekitar Dusun Sunyo, hingga tempat pelaksanaan sampai penuh.

Adapun keesokannya, dilaksanakan sholat ied berjamaah di Dusun Sunyo, sedangkan yang bertugas menjadi Khotib adalah Ust. Abdullah Effendi, alumni Madrasah Mu'allimin juga. Selesai sholat ied, panitia dan juga warga beramai-ramai datang untuk melihat dan memotong hewan Qurban, adapun Mu'allimin menyumbang 1 sapi dan 7 kambing.

Disaat para kaum adam sibuk menyembelih dan memotong daging qurban, diselenggarakan juga Bazaar Murah di dekat lokasi penyembelihan. Terlihat banyak sekali warga yang berdatangan dan membeli pakaian murah tersebut, terutama kaum hawa.




Adzan dhuhur berkumandang, pertanda selesai sudah rangkaian acara Qurban dan Bakti Sosial tersebut, mulai dari Tabligh Akbar sampai Bazaar Murah, terima kasih untuk warga Dusun Sunyo atas tempat dan fasilitas serta kerja samanya, dan juga untuk semua pihak yang telah membantu mensukseskan acara ini. 

Buka Mata Dengan Cita !
Buka Hati Untuk Berbagi !
Jalin Silaturahmi !
Gapai Ridho Ilahi Rabbi !
       Pada hari Ahad, 11 September 2016 di Dusun Sunyo, Desa Jatimulya, Kecamatan Girimulya, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah dilaksanakan Tabligh Akbar dalam rangka Qurban dan Bakti Sosial Idul Adha 1437 . Acara tersebut dilaksanakan oleh Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang  bekerja sama dengan PR IPM Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah  dan masyarakat Dusun Sunyo. Adapun pengisi tabligh akbar tersebut adalah Ust. Ikhwan Ahada,  yang dimana beliau adalah alumni  sekaligus mantan direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.



Di malam yang bertabur bintang tersebut, masyarakat di sekitar Dusun Sunyo berbondong-bondong datang menuju lokasi tabligh akbar untuk mendapatkan ilmu dan tausyiah yang diberikan oleh Ust Ikhwan. Dan mayoritas peserta tabligh akbar adalah kaum tua, karena masyarakat yang tinggal di Dusun Sunyo dan sekitarnya di dominasi oleh kaum tua. Meskipun begitu, peserta yang datang untuk mengikuti tabligh akbar tersebut tetaplah banyak walaupun mayoritas umur mereka sudah tidak muda.

Dalam acara tabligh akbar tersebut, Ust Ikhwan berceramah tentang Aqidah Islam yang disusun dengan bahasa Jawa Krama Inggil yang unik dan menyenangkan, diselingi dengan lagu-lagu Islami yang membangkitkan semangat para peserta. Tak jarang pula Ust Ikhwan melontarkan lelucon yang membuat peserta tertawa-tawa, sehingga menghilangkan rasa kantuk meskipun malam mulai beranjak.

Di akhir acara, panitia juga mengumumkan mengenai serangkaian acara berikutnya yang insya allah akan dilaksanakan hari Senin, 12 September 2016. Masih di tempat yang sama, yakni Sholat Ied berjamaah, penyembelihan hewan qurban, bakti social, dan bazaar murah. 

                                                                                                                                                         Buka Mata Dengan Cinta - Buka Hati Dengan Berbagi - Jali Silaturahmi - Gapai Ridha Ilahi Rabbi !
Pada pagi yang cerah, Kamis, 8 September 2016 di lapangan asrama Muadz Bin Jabal, telah dilaksanakan Pelantikan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogykarata Periode 2016/2017. Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh seluruh warga almamater tercinta ini. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, dan perwakilan organtri lain serta perwakilan Madrasah juga hadir dalam kesempatan tersebut.





Dalam kesempatan tersebut, para Ipmawan dilantik oleh Pimpinan Daerah IPM Kota Jogja yang diwakili oleh Ipmawan Ramadhani Ghafar Utama dan Ipmawan Ahmad Hawary Jundullah. Untuk sekedar info saja mereka berdua merupakan alumni Madrasah Mu'allimin juga, sehingga acara pelantikan lebih terasa khidmat.

Ketika naik ke atas panggung, para Ipmawan mengucapkan ikrar dan sumpah dengan penuh semangat san sungguh-sungguh, mengingat amanah tersebut tidak hanya dipertanggung jawabkan ke Madrasah saja, namun dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT juga.

Adapun Ketua Umum IPM Mu'allimin Periode 2016/2017 adalah Wafiq Ulin Nuha, di kesempatan tersebut, Wafiq menekankan bahwa tanpa bantuan Madrasah sebenarnya IPM masih bisa berjalan, namun dengan adanya bantuan Madrasah IPM akan berjalan lebih sempurna.

Tuntas Berakuntabilitas !
Acara perdana di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, yakni Pengukuhan Akbar seluruh Organisasi Santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah periode 2016-2017 telah dilangsungkan Rabu, 7 September 2016. Bertema " Mu'allimin Quantum To Be Better " acara ini berlangsung dengan lancar, sukses, dan meriah dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, di Lapangan Tengah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih dari 1200 santri menghadiri acara ini. Mereka berasal seluruh santri Mu’allimin Muhammadiyah, perwakilan-perwakilan dari santriwati Madrasah Mu’allimat, Pimpinan-pimpinan Cabang, Daerah, dan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kwartil Pusat Hizbul Wathan Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Tapak Suci Muhammadiyah, hingga redaksi-redaksi profesinal seperti Majalah Kuntum, Majalah Matan, Majalah Suara Muhammadiyah, Redaksi muhammadiyah.or.id, dan Redaksi PWMU.co.

Pada acara pengukuhan ini, dimulai dengan drama yang bertemakan terorisme yang dibalut dengan begitu menarik dan epik. Drama ini sendiri menceritakan tentang serangan sekumpulan teroris yang membenci sistem pendidikan kader di Madrasah Mu’allimin Muhaamadiyah Yogyakarta, yang lalu dihadang oleh pasukan khusus santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Pertempurannya berlangsung dengan sangat asyik, banyak adegan-adegan seperti baku tembak, hingga adegan pertarungan bela diri Pencak Silat tapak Suci yang merupakan tradisi lama Madrasah Mu’allimin. Drama yang merupakan mahakarya santri Mu’allimin ini berakhir dengan para santri yang bekerja sama dengan Direksi Mu’allimin berhasil mengalahkan serangan para teroris. Drama ini sendiri memiliki makna tersirat yaitu kerja sama antara pengurus-pengurus organisasi santri di Mu’allimin dengan para Direksi Mu’allimin yang semakin hari semakin baik, semakin tahun semakin harmonis.
Rangkaian terakhir dari acara ini sendiri adalah Pengukuhan Akbar seluruh Organisasi Santri Mu’allimin secara simbolis. Pengukuhan secara simbolis ini dibuka dengan para pimpinan organisasi baru yang belum lama dilantik, yang masih dalam kondisi yang sangat segar dan sangat siap untuk mengemban amanat menjadi nahkoda kapal agung Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, memasuki panggung pengukuhan, lalu diikuti dengan pidato yang sangat membakar bara semangat para santri Mu’allimin oleh direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakrta, Ustadz Aly Aulia, Lc., M.Hum, lalu diakhiri dengan penyerahan simbolik pin khusus yang bertuliskan “Mu’allimin Quantum to be Better.” 



author
IPM Mu'allimin
IPM Mu'allimin merupakan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang terletak di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Berlokasi di Jl. Let Jend S Parman No 68 Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta.